Global Var

Monday 30 July 2012

Partisi Hard disk di Linux

Partisi Hard disk di Linux

Untuk membuat partisi di Linux sebetulnya mudah dan gampang. Dan dukungan pada distro Linux lebih baik dibandingkan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi partisi harddisk di windows dan dos. Walaupun pengoperasian partisi yang lebih advance seperti merge dan mengubah besar partisi tidak ada di linux. Tapi banyak error yang di windows dan dos bisa tidak bisa diselesaikan bisa diatasi oleh linux, sebagai patokan saya dengan aplikasi partition magic. Oleh sebab itu dalam pekerjaa nsehari-hari dan di rumah selalu siap CD win98 (untuk fdisk), CD Partition Magic dan CD LIve CD Linux apa saja (yg sekarang saya lagi senangi yach DamnSmallLinux). Aplikasi partisi harddisk contohnya :

Fdisk, hampir di semua distro ada.
Parted/QParted, saya melihatnya di Knoppix dan di ALinux, cukup bagus tetapi pada knoppix ada beberapa masalah yang cukup menjengkelkan dimana kita harus restart setelkah melakukan satu proses.
Hardrake (Mandriva/Mandrake) dan YaST (SuSE)
Bagaimana Linux mengenali harddisk saya ???
Dalam mengenali suatu device linux akan mengenalnya sebagai suatu file letaknya berada di bawah direktori /dev. Untuk dapat mempergunakan file yang ada dalam suatu device misalnya kita harus memount file tersebut ke suatau direktori baru dapat dipergunakan.
Untuk harddisk jenisnya ada 3 macam yaitu, PATA harddisk yang menggunakan slot IDE, SATA dan SCSI. Untuk Harddisk PATA akan dikenali sebagai berikut :

Primary Master —-> /dev/hda
Primary Slave —–> /dev/hdb
Secondary Master —-> /dev/hdc
Secondary Slave —-> /dev/hdd
Sedangkan untuk partisi yang berada pada harddisk akan dinamakan dengan menambahkan angka di belakang sebagai contoh :
Partisi Pertama Primary—-> /dev/hda1
Partisi Kedua Primary——> /dev/hda2
Partisi Pertama Logical ——> /dev/hda5
Partisi Kedua Logical ——> /dev/hda6
Namun untuk partisi ini apabila pembuatan partisi tidak sesuai dengan urutan maka penamaannya juga akan berbeda.
Untuk harddisk SATA dan SCSI akan dikenali sebagai device yang sama yaitu sebagai device SCSI, begitu juga dengan flash disk. Sebagai contoh :

Harddisk pertama —> /dev/sda
Harddisk kedua —-> /dev/sdb
Sedangkan untuk partisi di dalamnya akan dikenali sama seperti harddisk PATA yaitu dengan angka di belakangnya.
Apa syarat dalam membuat partisi di Linux ???
Untuk dapat membuat partisi di linux ada beberapa syarat yang sebaiknya dipenuhi :

Partisi yang akan dipartisi jangan sedang dalam keadaan terpakai atau sedang di mount.
Partisi sebaiknya dibuat dengan besar cylinder yang berurutan, jadi sebelumnya jangan menghapus partisi di tengah. Hal ini bisa menghasilkan error bahkan dengan partition magic hal ini akan menjadi masalah.
Partisi extended jangan ditempatkan di tengah tetapi di bagian paling belakang harddisk. Hal ini suka menjadi masalah karena partisi selanjutnya yang bisa kita buat hanya partisi primary hal ini menyebabakan keterbatasan dalam membuat partisi dalam jumlah banyak dan selain itu akan terjadi beberapa error.
Apa saja sih jenis partisi ???
Jenis partisi dibedakan menjadi 3, yaitu :

Primary, yaitu jenis partisi yang utama dalam harddisk kita, primary ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya jenis partisi di harddisk kita. Jumlah partisi jenis ini hanya sampai 4. Untuk windows dari pembuat Win 9x dia harus ditempatkan pada partisi primary ini.
Extended, yaitu jenis partisi primary yang tidak bisa diisi data, partisi ini hanya bertindak sebagai wadah bagi partisi logical. Jumlah maksimal partisi ini hanya satu.
Logical, yaitu partisi di dalam extended yang bisa diisi data. Partisi ini jumlahnya masih belum saya ketahui.
Menggunakan Fdisk
Untuk menggunakan fdisk tentunya anda harus login sebagai administrator. Untuk itu anda login sebagai root (tetapi hal ini tidak disarankan), anda bisa login sebagai admin dari user biasa dengan menggunakan perintah su atau sudo.
Untuk memulai menggunakan fdisk tentunya anda harus tahu mengetahui susunan table partisi caranya dengan perintah :
# fdisk -l
Kalau anda sudah mengetahui partisi yang anda buat maka kita akan mulai membuat/mengubah partisi. Ketikan perintah berikut :
# fdisk [device]
contoh :
# fdisk /dev/hda
Maka akan muncul tampilan
The number of cylinders for this disk is set to 38166.
There is nothing wrong with that, but this is larger than 1024,
and could in certain setups cause problems with:
1) software that runs at boot time (e.g., old versions of LILO)
2) booting and partitioning software from other OSs
(e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)

Command (m for help):
Maka semua perintah-perintah anda bisa lihat dengan mengetik m
Command (m for help): m
Command action
a toggle a bootable flag
b edit bsd disklabel
c toggle the dos compatibility flag
d delete a partition
l list known partition types
m print this menu
n add a new partition
o create a new empty DOS partition table
p print the partition table
q quit without saving changes
s create a new empty Sun disklabel
t change a partition’s system id
u change display/entry units
v verify the partition table
w write table to disk and exit
x extra functionality (experts only)
Tetapi beberapa perintah yang penting :
p —> Menampilkan partition table harddisk
m —-> Menampilkan perintah-perintah yang bisa dieksekusi
n —-> Memebuat partisi baru
d —-> Menghapus partisi
t —-> Mengganti tipe dari file system
l —-> Menampilkan jenis file system yang disupport Linux
q —-> Keluar tanpa menyimpan partition table
w —-> Menyimpan partition table dan keluar
Membuat partisi baru
Pada menu utama anda tulis n
Command (m for help): n
Command action
e extended
p primary partition (1-4)
Pilh jenis partisi p untuk primary dan e untuk extended, tampilan seperti di atas hanya muncul ketika harddisk yang anda partisi kosong. Dalam keadaan seperti ini sebaiknya anda membuat partisi primary dulu. sekarang diandaikan anda menekan p.
Partition number (1-4):
Maka ada pilihan nomor dari partition numbernya sebaiknya anda menulisnya berurutan.
First cylinder (1-3738, default 1):
Kemudian anda menentukan cylinder awal dari partisi yang akan anda buat. Sebaiknya anda enter saja maka secara otomatis ditempatkan pada cylinder paling awal dari partisi yang kosong.
Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1-3738, default 3738):
Kemudian anda disuruh untuk menentukan cylinder terakhir dari partisi yang anda buat, yaitu dengan menulis cylindernya atau besar partisinya. Kalau dengan cylinder anda tinggal menuliskan nomor cylindernya misalnya: 2000. Sedangkan dengan menulis besarnya dengan cara menulis tanda + di depan kemudian besarnya berapa kalau dalam byte anda tidak menambahkan apa-apa dibelakang, kalau dalam kilobyte tambahkan K dibelakang sedangkan apabila dalam megabyte tambahkan M dibelakang sebagai contoh : +100 = 100byte, +100K = 100Kbyte dan +1000M = 1000Mbyte. Tampilan partisi yang sudah dibuat dengan +1000M :
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/hda1 1 123 987966 83 Linux
Apabila anda sudah membuat partisi extended maka ketika anda membuat partisi maka pilihan menjadi primary dan logical.
Command (m for help): n
Command action
l logical (5 or over)
p primary partition (1-4)
Mengganti type partisi
File system yang dibentuk secara default adalah ext3 oleh karena itu kita harus mengubah tipe dari file system yang kita gunakan. Untuk menggantinya gunakan t.
Partition number (1-5):
Anda disuruh memilih partisi yang akan diubah tipenya.
Hex code (type L to list codes):
Disini anda disuruh memilih tipe yang akan digunakan. Kalau anda tidak tahu anda bisa melihat tipe yang disupport oleh Linux dengan menulis L.
Sebagai contoh :
FAT 32 —> b
extended —> 5
ext3 —> 83
swap —> 82
Menghapus Partisi
Untuk menghapus anda tulis “d”.
Partition number (1-5):
Maka anda disuruh memilih partisi anda pilih dan partisi and asudah terhapus
Setelah melakukan semua proses
Ketika partisi sudah anda susun sedemikian rupa, hal ini belum diubah pada harddisk anda maka anda harus menyimpan settingan partisi anda dengan w pada menu utama atau kalau anda tidak jadi merubah maka anda tulis q. Dan setelah membuat partisi biasanya anda harus restart.

0 comments:

Comments Utility